-->

Faktor-Faktor Memaksa Belanda Keluar Dari Indonesia

Faktor-Faktor yang memaksa Belanda Harus keluar Dari Indonesia| Kembali lagi dalam sejarah indonesia, dimana kita ketahui bahwa perjuangan-perjuangan yang dilakukan rakyat indonesia sangat banyak dan hingga menumpah darah untuk kemerdekaan indonesia, aneka macam penjajah-penjajah dari luar terutama belanda yang ingin merebut dan menguasai wilayah indonesia, tetapi keinginannya itu hanya sebatas mimpi saja, rakyat indonesia tak ingin itu terjadi sehingga peperangan didaerah pun terjadi, tetapi tidak itu saja, ada pula hal-hal yang menciptakan belanda keluar dari indonesia, ada faktor-faktor yang memaksa belanda keluar dari indonesia yang terbagi atas dua adalah faktor dari dalam, dan faktor dari luar, untuk mengetahui faktor-faktor yang memaksa belanda harus keluar dari indonesia yang sanggup dilihat ibarat dibawah ini.

a. Faktor dari Dalam 

1. Dari dalam negeri Indonesia, belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup besar lengan berkuasa untuk memaksa RI tunduk kepadanya 
2. Perang yang berkepanjangan menyebabkan hancurnyaperkebunan dan pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya. 
3. Belanda tidak menerima dukungan politik dari dalam negeri indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubowono IX untuk menjadipemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya. 
4. Para pejuang Republik Indonesia terus melaksanakan perang gerilya dan serangan umum

b. Faktor dari Luar 
PBB dan AmerikaSerikat mengambil perilaku yang lebih tegas terhadap belanda Amerika Serikat mengancam akan menghentikan proteksi pembangunan yang menjadi rujukan perekonomian Belanda.


Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMByang bermuara diakuinya kedaulatan republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda Keluar dari bumi indonesia.
Sekian artikel tentang Faktor-Faktor yang memaksa Belanda Harus keluar Dari Indonesia  semoga bermanfaat  (Sumber : IPS, Hal : 72, Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sutarto)
LihatTutupKomentar