-->

Kemudahan melalui Salat Jama' dan Qasar

Salat bagi seorang muslim, merupakan perkara yang paling penting. Bahkan saking pentingnya perkara ini melebihi apa pun. Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. ketika menjelang wafatnya berpesan agar kita sebagai umatnya tidak meninggalkan perkara salat ini dalam keadaan apapun karena salat ini merupakan tiangnya agama. Ibarat sebuah rumah atau bangunan, jika tiangnya rapuh, maka robohlah bangunan itu. Siapa yang mendirikan salat, ia mendirikan agama. Siapa yang meninggalkan salat, ia telah merobohkan agama.

Bagaimana jika kita sedang dalam kondisi repot dan sempit karena dalam perjalanan atau musafir? Dalam kondisi semacam itu salat dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah, yaitu digabungkan dari dua waktu menjadi satu waktu, atau diringkas dari empat menjadi dua rakaat. Alhamdulillah, Allah memberi kemudahan kepada kita semua. Semoga kesulitan hidup kita yang lain juga selalu diberi kemudahan. Ammiinn.. 


Ketentuan Salat Jama'

Apa itu salat jama'? salat jama' artinya salat fardu yang dikumpulkan atau digabungkan. Maksudnya salat jama' menggabungkan dua salat fardu dan mengerjakannya dalam satu waktu saja. salat jama' boleh dilaksanakan pada waktu salat yang pertama (jama' taqdim) maupun pada waktu salat yang kedua (jama' ta’khir). Hukum salat jama' adalah boleh bagi orang yang berada pada kondisi darurat, seperti dalam perjalanan jauh. Ketentuan ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
“Dari Anas r.a., ia berkata : Apabila Nabi Muhammad saw. hendak menjama' antara dua salat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan salat zuhur hingga awal waktu Asar, kemudian beliau menjama' antara keduanya.” (H.R. Muslim).

1. Salat Jama' Taqdim.
Salat jama' taqdim adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada saat waktu salat fardu yang pertama. Contoh, salat zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu zuhur, demikian juga salat Magrib dan salat Isya dilaksanakan pada waktu Magrib.

Cara melaksanakan salat jama' taqdim adalah mendahulukan salat fardu yang pertama lalu salat yang kedua, berniat jama' taqdim, dan mengerjakannya berturut-turut tidak boleh diselingi dengan perbuatan lain. Setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan salat Isya. Tidak sulit, bukan?

2. Salat Jama' Ta’khir
Salat jama' Ta’khir adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir. Contoh, salat zuhur dansalat Asar dilaksanakan pada waktu salat Asar, demikian juga salat Magrib dan salat Isya dilaksanakan pada waktu salat Isya.

Dalam tata cara pelaksanaan salat jama' ta’khir tidak disyaratkan harus mendahulukan salat pertama. Boleh mendahulukan salat pertama baru melakukan salat kedua atau sebaliknya. Jika kita hendak melaksanakan salat jama' ta’khir, berniatlah akan mengerjakan kedua salat fardu itu dengan cara dijama'. Pelaksanaan dua salat fardu tersebut dilakukan secara berturut-turut tidak boleh diselingi perbuatan lain.

Setelah selesai melaksanakan salat Asar langsung melaksanakan salat zuhur begitu juga setelah melaksanakan salat Isya langsung melaksanakan salat Magrib. Atau sebaliknya, setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan salat Isya.

Sedangkan syarat melaksanakan salat jama' adalah sebagai berikut.
  1. Pada saat sedang melakukan perjalanan jauh, jarak tempuhnya tidak kurang dari 80,640 km.
  2. Perjalanan yang dilakukan bertujuan baik, bukan untuk kejahatan dan maksiat.
  3. Sakit atau dalam kesulitan.
  4. Salat yang dijama' salat adaan (tunai) bukan salat qada’.
  5. Berniat men-jama' ketika takbiratul ikram.

Ketentuan Salat Qasar

Salat qasar adalah salat fardu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian salat fardu yang boleh diqasar adalah salat Zuhur, Asar, dan Isya. Sedangkan salat Magrib dan Subuh tidak boleh diqasar .
Hukum salat qasar adalah sunah sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. an-Nisa/4: 101 yang berbunyi:
Artinya;
"Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar salat(mu), jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Salat qasar sah dilaksanakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
  1. Perjalanan yang dilakukan bertujuan bukan untuk maksiat.
  2. Jaraknya jauh, sekurang-kurang nya 80,640 km lebih (perjalanan sehari semalam).
  3. Salat yang diqasar adalah salat adaan (tunai), bukan salat qada.
  4. Berniat salat qasar ketika takbiratul ikhram. Cara melaksanakan salat qasar adalah salat dikerjakan yang semula empat rakaat menjadi dua rakaat. Pelaksanaanya seperti melaksanakan salat dua rakaat pada umumnya.

Panduan Praktik Salat Jama' Taqdim

1. Cara melaksanakan salat jama' taqdim (Zuhur dengan Asar) adalah sebagai berikut.
  1. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
  2. Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
  3. Melaksanakan salat Zuhur empat rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ikram.
  4. Setelah niat, lanjutkan salat Zuhur empat rakaat seperti biasa sampai salam.
  5. Setelah salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Asar empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim.
  6. Selanjutnya melaksanakan salat Asar empat rakaat seperti biasa sampai salam.
Contoh lafal niat Zuhur untuk jama' taqdim adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat Zuhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh lafal niat salat Asar untuk jama' taqdim adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan Zuhur dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

2. Cara melaksanakan salat jama' taqdim Magrib dengan Isya adalah:

  1. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
  2. Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
  3. Melaksanakan salat Maghrib tiga rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ihram.
  4. Setelah niat, lanjutkan salat Magrib tiga rakaat seperti biasa sampai salam.
  5. Sehabis salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Isya empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim.
  6. Selanjutnya melaksanakan salat Isya seperti biasa empat rakaat sampai salam.
Contoh lafal niat salat Magrib untuk jama' taqdim adalah:
Artinya;
"Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh lafal niat salat Isya untuk jama' taqdim adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Panduan Praktik salat Jama' Ta’khir

1. Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir Asar dengan Zuhur adalah:
Untuk jama' takhir tata caranya hampir sama dengan jama' taqdim, hanya diniatnya saja yang berbeda, yaitu:
Artinya;
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan Zuhur dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat Zuhur untuk jama' Ta’khir adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat ¨uhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

2. Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir (Isya dan Magrib) adalah:
Contoh bacaan niat salat Isya untuk jama' Ta’khir adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat Magrib untuk jama' Ta’khir adalah:
Artinya;
”Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' Ta’khir karena Allah Ta’ala”.

Tidak Bisa Salat Khusuk


Rasulullah bersama para sahabatnya sambil menunggu waktu salat tiba duduk-duduk sambil berdiskusi di teras Masjid Madinah. Di tengah hangatnya diskusi, seorang sahabat bertanya, “Ya Rasul, saya tidak bisa salat dengan khusuk. Bagaimana caranya supaya salat saya khusuk?

Rasulullah menjawab, “Sangat sulit untuk melaksanakan salat dengan khusuk, perlu berlatih dan belajar perenungan”.

Tiba-tiba, Ali bin Abi Talib datang dan langsung menjawab, “Saya bisa wahai Rasulullah.”

Rasulullah pun langsung menantang sepupunya itu, “Apabila kamu dapat melaksanakan salat dengan khusuk, akan saya beri hadiah sorban ini,” sambil memamerkan sorban yang akan diberikan kepada Ali apabila ia bisa salat khusuk.

Ali memulai salat dengan serius. Sementara, para sahabat asyik berdiskusi bersama Rasulullah. Pada rakaat pertama, Ali bisa melaksanakan salat dengan khusuk, begitu juga sampai rakaat kedua. Sebelum salam, tiba-tiba Ali ingat akan hadiah yang akan diberikan Rasulullah. Ali pun menyelesaikan salat-nya dengan salam. Selesai salat, Ali langsung menuju Rasulullah dan berkata, “Pada rakaat pertama sampai menjelang akhir saya dapat melaksanakannya dengan khusuk. Akan tetapi menjelang salam, saya ingat hadiah, jadilah salat saya tidak khusuk.”

Salat yang khusuk akan sulit untuk dilaksanakan, tetapi kita harus mencobanya. Orang yang salatnya khusuk akan mendapat keberuntungan tersendiri. Allah berfirman: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam salatnya.” Semoga kita bisa melaksanakan salat dengan khusuk. Amin.

(Sumber: Cerita-cerita Al-Qur'an Menakjubkan untuk Buah Hati, Andrian R. Nugraha & Deny Riana).
LihatTutupKomentar